Kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Heyhoo! Sudah cukup lama ya ga publish new blog setelah post terakhir jaman-jamannya UTS semester satu (sebenernya ada lagi post setelah itu, tapi gue hapus karena beberapa alasan).
Di kesempatan kali ini, gue mau berbagi pengalaman baik selama kuliah di FEB UI sampai akhir semester dua. Kalau post sebelumnya menceritakan tentang keluh kesahnya berjuang di FE, sekarang gue mau nyeritain yang seneng-senengnya aja, ya?
Apa, sih, serunya jadi anak kuliahan yang terbesit di pikiran kalian? Kalau kata anak UI sih, ya, pesta-buku-dancinta. Yup, pesta mendefinisikan kesenangan yang ada selama menjadi mahasiswa, buku menggambarkan pelajaran yang mesti dikunyah entah itu enak entah itu pahit, dan cinta, nuansa romantis yang didapatkan oleh sesama mahasiswa.
Di FEB UI itu, ada banyak...engga. Ada BANYAK BANGET KEPANITIAAN DAN ORGANISASI YANG BISA LU IKUTIN WOI. Sebanyak itu. Makanya namanya FEB. Faculty of Event and Bazaar. Hehe.
Semester satu, gue Alhamdulillah diterima di tiga kepanitiaan dari lima yang gue daftar. Artinya gue ditolak dua, dan salah satunya ditolak karena gue gak ngumpulin CV, hehe.
Semester satu, gue Alhamdulillah diterima di tiga kepanitiaan dari lima yang gue daftar. Artinya gue ditolak dua, dan salah satunya ditolak karena gue gak ngumpulin CV, hehe.
Kepanitiaan gue di semester satu adalah Prokadisu (Staf Acara), Devout (Staf Research and Development), dan Second (Staf Liaison Officer).
Prokadisu adalah Program Kakak Adik Asuh. Kepanitiaan ini berbasis kegiatan sosial, cara kerjanya adalah dengan mengumpulkan donasi pembayaran SPP sekolah untuk adik-adik kita yang kurang mampu atau membutuhkan. Selain itu, di Prokadisu juga ada kegiatan having fun such as gathering, wisata, etc. Betah banget di sini karena bisa ketemu sama adik-adik lucu, bisa ikut "ngasuh" mereka (sumpah ini capek beneran ga boong), bisa punya pengalaman baru gimana sih rasanya diterimakasihin sama adik asuh karena Prokadisu yang udah bantu mereka dalam melanjutkan pendidikan. Satu hal yang paling penting, insya Allah tenaga gue bermanfaat untuk mereka:)
Devout, singkatannya Developing Through Togetherness. Ini satu-satunya kepanitiaan yang mengembangkan suatu desa. Mulai dari pendidikan, ekonomi, kebersihan, dll. Ada juga volunteer teaching (ituloh yang ngajar sukarela). Di Devout, Alhamdulillah gue juga betah. Gue bahkan akrab sama beberapa anak di sana. Tidak mudah untuk "mentransfer" ilmu dari apa yang ada di otak gue ke mereka. Mereka ini jumlahnya lumayan banyak, umurnya beragam, ada yang masih sekolah, ada yang udah ga sekolah. Ada yang pendiem banget sampe ga mau ngomong, ada yang berisik banget sampe teriak-teriakan. Macem-macem. Capek, tapi seneng. Seneng karena bisa liat mereka antusias dalam belajar (walaupun harus disogok dulu pake jajanan:p)
Yang terakhir, Second. Sharia Economics Days. Acaranya meliputi conference, seminar, kunjungan, gathering antarpeserta, dll. Gue di sini menjabat sebagai staf LO (Liaison Officer). Ituloh yang jadi pendamping setianya peserta. Ke mana-mana harus nemenin peserta, nungguin peserta, nanyain kepastian peserta. Kebetulan, waktu itu, peserta gue cuma satu orang dalam satu tim (satu tim maks. 3 orang), dan dia merupakan seorang ikhwan. Dan terjadilah apa yang terjadi. Segala ceng-cengan, sindiran, dan gosip-gosip lainnya yang menyatakan gue suka sama peserta gue sendiri. Lucu, ya. Padahal kan wajar kalo nanya ke peserta udah makan belum, udah di mana, jangan lupa besok ini-itu. Lah masa peserta gue diemin, percuma jadi LO-_-
Tiga kepanitiaan tersebut gak langsung masuk terus join jadi staf gitu aja. Ada tahapnya, yaitu wawancara. Di bagian wawancara inilah kepribadian kita dinilai oleh BPH (badan pengurus harian). Tergantung dari BPHnya, mau nerima kita apa engga, biasanya (dari pengalaman yang gue dapet) BPH nyari staf yang "nyambung" diajak ngobrol sama mereka biar kerjanya jadi ikutan lancar juga. So, buat kalian yang mau ikut aktif di kepanitiaan FEB UI, harus melatih soft skill kalian dalam berinteraksi, ya!
"Terus, udah? Tiga itu aja?"
Eitsss, sabar dulu. Itu kan, semester satu. Di FEB UI, mahasiswa diperbolehkan mengikuti organisasi pada saat menginjak semester kedua.
Eitsss, sabar dulu. Itu kan, semester satu. Di FEB UI, mahasiswa diperbolehkan mengikuti organisasi pada saat menginjak semester kedua.
Nah, di semester kedua inilah gue aktif banget. Gue ikut tiga organisasi, yaitu SALAM UI (Staf Islamic Learning Center), BMT FEB UI (Staf Research and Development), dan FSI FEB UI (Staf Muslimah Learning Center). Kepanitiaan gue ada berapa, ya? Gak ngitungin sih. Coba nih sekarang itung. Paduka FEB UI (Staf Sponsorship), OPK FEB UI (Staf Medik), Rumah Belajar UI (Pendidik), UI Art War (Wakil PJ Sponsorship), Prokadisu FEB UI (maju jadi BPH Human Resource and Development), ISTI FEB UI (Treasurer). Selain itu, ada UKF yang gue ikutin, Social Community FEB UI (Staf Acara). Satu lagi, gue aktif ngajar di SNF (Sekolah Non Formal) FEB UI, ikutan volunteer teachingnya selama satu semester. Ohiya, kelupaan, di semester satu ada dua kepanitiaan yang "iseng" gue ikutin dan emang acaranya kecil, Batch Pro (Staf Finance) dan Welcoming Party IEI-BI* (Konsumsi).
Di semester ngegantung gini (semeter dua udah selesai tapi belum mulai semester tiga) gue juga udah ada calon kepanitiaan, namanya Cineplex FEB UI (insya Allah sponsorship) dan Fermata FEB UI (gatau antara acara atau finance). Doain lancar ya guys karena baru tahun ini acaranya dimulai, hehe.
Banyak temen gue yang ngeremehin,
"udah lu kepanitiaan aja ga usah kuliah"
"buset, mau jadi sarjana kepanitiaan lu?"
"nanti sakit, ngeluh"
dan lain lain blablabla.
Tapi, yang harus kalian tau, hal inilah yang dapat gue lakukan untuk meluapkan segala emosi yang ada di dalam diri gue. Banyak masalah keluarga, masalah teman, atau mungkin masalah cinta. Gimana cara menghempaskan semua itu dengan cara yang positive? Ya ikut aktif di kampus. Ikut sana-sini. Dengan begitu, tenaga lo terkuras habis untuk sesuatu yang bermanfaat, dan lo ga akan punya waktu buat mikirin hal yang engga-engga. See? That easy.
"udah lu kepanitiaan aja ga usah kuliah"
"buset, mau jadi sarjana kepanitiaan lu?"
"nanti sakit, ngeluh"
dan lain lain blablabla.
Tapi, yang harus kalian tau, hal inilah yang dapat gue lakukan untuk meluapkan segala emosi yang ada di dalam diri gue. Banyak masalah keluarga, masalah teman, atau mungkin masalah cinta. Gimana cara menghempaskan semua itu dengan cara yang positive? Ya ikut aktif di kampus. Ikut sana-sini. Dengan begitu, tenaga lo terkuras habis untuk sesuatu yang bermanfaat, dan lo ga akan punya waktu buat mikirin hal yang engga-engga. See? That easy.
Apa, sih, yang gue dapet dari ikut berbagai kepanitiaan dan organisasi? Beh, banyak. Banyak! Temen, sahabat, em...pacar, keluarga baru, kenalan kating (ini penting), bukan cuma kenalan aja, gue bahkan deket sama rata-rata BPH gue, enak cuy, bisa sharing pengalaman, kating punya segudang cerita tentang FE. Intinya sih, ya, relasi lo bakal nambah luas di sini. Kenal sama temen yang bukan cuma sejurusan aja. Nilai gunanya buat diri sendiri juga ada. Softskill. Beh. Parah. Ga ada matkul ini di kuliahan. Cuma bisa didapetin di kepanitiaan dan organisasi aja. Kalo kata Bang Mujab (Ketua BEM UI 2017), kenapa nilai IPK cuma 4? Karena 96-nya kalian dapat dari kepanitiaan dan organisasi. Shadap.
Jadi, buat kalian yang mau kuliah di UI khususnya di FE, jangan takut gabut! Karna FEB UI punya segudang kepanitiaan dan organisasi yang tersedia untuk kalian "jamah".
"Asyiknya udah di kepanitiaan dan organisasi aja?"
OOOO TIDAK DONG.
OOOO TIDAK DONG.
Awalnya, gue ngerasa ga punya temen. Kebanyakan bengong. Abis kuliah, pulang. Belajar. Ga lama bisa gila aing. Tapi Alhamdulillah, gue masuk di jurusan yang gak salah. Prodi Islam. Sangat kuat ukhuwahnya. Sangat bonding orang-orangnya. Sangat solid pertemanannya. Walaupun masih ada lambe di dalamnya.
Gue punya beberapa peer group di sini. Sebutlah buron dan bucin. Dua peer group gue ini sangat berbeda. Si "buron" mah multikultural dengan isi orang-orangnya yang berbagai macam, si "bucin" mah isinya perempuan-perempuan alim nan taat serta muslimah.
Di luar peer group itu, gue punya banyak temen juga. Banyak, deh. Kalo gue bilang banyak, ya banyak. Hahaha.
Di IEI-BI tuh, parah. Mungkin karena anggota kita sedikit (sekitar 86 orang, atau berapa gue lupa) jadi kita lebih cepet dan gampang bondingnya. Jarang banget di lingkungan gue ada yang namanya "individualis". Setiap abis kelas dan ga ada kegiatan lagi, gak jarang kita keluar buat refreshing, sekedar ke Kalibata City or Margo City. Cuma jalan-jalan aja.
Di UI, ada namanya siak war, jadi kita rebutan milih kelas secara online dengan harapan dapet dosen yang gak zonk. Di prodi IEI-BI, hampir semua anak-anaknya janjian buat regol (registrasi online) bareng. Jadi, kita semua sekelas bareng, deh. Yeay!
Masih banyak ceritanya, tapi udah panjang banget ini woi blog gue, nanti malah ga ada yang baca:( wkwk.
INTINYA KULIYAH DI FE MEMANG SYULIT TETAPI PERCAYALAH KAWAND BAHWA SEMUA ITU MENYENANGKAN PADA WAKTUNYAHHH!!!
INTINYA KULIYAH DI FE MEMANG SYULIT TETAPI PERCAYALAH KAWAND BAHWA SEMUA ITU MENYENANGKAN PADA WAKTUNYAHHH!!!
ps. lanjutan dari blog sebelumnya, Alhamdulillah ipk gue hasilnya memuaskan (buat gue), jadi gue bisa menepis pendapat orang-orang yang bilang bahwa aktif di kepanitiaan bisa anjlok di akademik. trust me, it isn't true. it depends on yourself how do you work on it.
* Ilmu Ekonomi Islam-Bisnis Islam
SECOND FEB UI 2018 |
PROKADISU FEB UI 2018 |
Votea SNF |
Votea SNF |
Comments
Post a Comment